Takalar | Kritikan penuh kritikan masih terus mengalir dari sebahagian penggiat kontrol sosial asal takalar terkait perubahan pembangunan di momen acara MTQ yang berlangsung pada hari ditribun dialun-alun makkatang dg sibali, kamis (2/5/2024)
Dilain hal Ramai dalam pemberitaan yang menyuarakan apresiasi dari kalangan penggiat kontrol sosial tentang, “Nuansa baru berwujud kemajuan Pembangunan Daerah kini semakin nampak di Butta Panrannuangku Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi -Selatan, progres pembangunan dalam bingkai Takalar Maju & Bermartabat terus di giatkan saat ini, di era Kepemimpinan Pj.Bupati Dr.Setiawan Aswad, M. DEV.PLG bersama Sekda TakalarH.Hasbi, yang kutip dari beberapa media yang sudah tayang
Namun dalam momen ini tentunya menjadi suatu berbincangan yang serius terkait beberapa pembangunan yang sementara masih dalam proses pengerjaan yang dikaitkan di momen acara MTQ diketahui kabupaten Takalar sebagai tuan rumah.
Mirwan.SH Ketua DPP Lembaga Elang Hitam Nusantara Republik Indonesia (Elang Ri) sangat bangga dengan upaya kinerja di era Kepemimpinan Pj.Bupati Dr.Setiawan Aswad bersama Sekda Takalar H.Hasbi namun disisi lain menjadi suatu apresiasi tentunya melihat dari kondisi yang nyata, bukan dari kondisi yang masih dalam proses untuk pembangunan
” Kami sangat Bangga dengan upaya kinerja di era Kepemimpinan Pj.Bupati Dr.Setiawan Aswad bersama Sekda Takalar H.Hasbi, namun kami belum bisa menjadikan suatu apresiasi dalam pembangunan yang sekarang ini masih dalam proses pengerjaan, karena kami menganggap suatu bahasa ‘APRESIASI’ tentunya sesuatu yang sudah nampak kelihatan dalam pembangunan sebagai hasil karya suatu pemikir di kabupaten Takalar seperti halnya lokasi yang ditempati dalam melaksanakan acara di lapangan Tribun Alun-Alun Makatang Dg Sibalai, secara kasat mata sangat jelas sementara dalam Proses pengerjan berlangsung namun disitu pula menjadi momen berlangsungnya Acara MTQ sementara diketahui Kabupaten Takalar Selaku Tuan Rumah” Ujarnya
Lebih lanjut dijelaskan “Contonya beberapa program proyek pembangunan yang banyak berkesinambungan sementara dalam proses pengerjaan di kabupaten Takalar yang menggunakan anggaran milyaran rupiah yang tentunya belum bisa dianggap suatu apresiasi karena belum nampak dalam perubahan pembangunan, karena belum ada penyelesaian” Kuncinya(*)