BERASTAGI KARO,Indonesia24.co|Sudah sebulan lamanya pedagang Losd Jahe-Jahe berjualan,pasca Pemerintah Kabupaten Karo melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) Kabupaten Karo merelokasi pedagang korban kebakaran losd jahe jahe ke dalam Tempat Penampungan Sementara (TPS).
Kekecewaan pedagang yang mengaku merugi dan nombok selama berada di dalam TPS karena barang dagangan mereka sama sekali tidak laku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal ini diduga disebabkan ketidaktegasan Pemerintah Kabupaten Karo,yang seolah menganak tirikan pedagang korban kebakaran.
Kekesalan puluhan pedagang los jahe jahe yang berjualan persis di belakang TPS, mulai memuncak dan ancam akan melakukan aksi untuk mempertanyakan nasib dan janji Dinas Pasar Kabupaten Karo,yang terkesan terburu buru dan dipaksakan melaksanakan relokasi.
Jasper Turnip (48) mewakili puluhan pedagang los jahe jahe kepada wartawan,Selasa (04/03/2025) mengatakan,Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) Kabupaten Karo tak mampu mengatasi pedagang liar yang sengaja berjualan di atas trotoar.
Hal ini membuat sangat berdampak kepada kami pedagang di TPS.”Pungkasnya.
” Dalam sebulan ini, kami terus merugi dan nombok karena sepinya pembeli,kalau terus terusan seperti ini, kami para pedagang los jahe jahe ini juga akan kembali berjualan ke badan jalan sana kalau memang di perbolehkan.” Kesalnya.
Lebih jauh disebutkannya,saya pribadi sudah sangat hancur karena kehabisan modal.
Baru sebulan berjualan di dalam Tempat Penampungan Sementara ini,saya harus berhutang untuk modal jualan,kondisi ini sangat memprihatinkan.”Katanya.
” Kami sangat berharap Pemerintah Kabupaten Karo,bisa lebih jeli melihat keluhan kami para pedagang kecil ini,jika perlu Bupati Karo mengganti bawahannya yang tidak bisa dan tidak pro rakyat kecil,seperti kami ini”.Tutup Jasper Turnip.
Reporter : ER1