TIGAPANAH KARO,Indonesia24.co|Desa Seberaya merupakan salah satu daerah yang berada di bawah wilayah administratif Kabupaten Karo, Sumatra Utara.
Terdapat sebuah kisah yang dipercaya oleh masyarakat yang ada di Desa Seberaya, yakni legenda Putri Hijau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Putri Hijau yang menjadi tokoh yang diceritakan dalam legenda ini diyakini sebagai sosok yang melegenda menjadi salah satu tokoh mistis yang di keramatkan.
Situs sejarah Puteri Hijau yang ada di Desa Seberaya masih di jaga dan di pugar oleh pemerintah setempat, warga dan dinas pariwisata.
Menurut Kepala Desa Seberaya Panca Ginting saat di temui di Jambur Desa Seberaya hendak melaksanakan MusRenBangDes ( Musyawarah Rencana Pembangunan Desa) Pada Rabu, (18/12/2024) sekira pukul 10.00 WIB, Situs Puteri Hijau masih kita pugar, kemarin itu buat proposal ke dinas pariwisata, untuk pemugaran dan permintaan kita di kabulkan sehingga di bangunlah gapura, pagar dan jalan masuk ke dalam lokasi tempat putri hijau dengan paving blok.
Kalau bangunan yang di anggap sebagai tempat persemayaman Puteri Hijau, juga tetap di rawat dengan bergotong royongbersama warga dan karang taruna juga sering menata/membersihkan tempat itu, sembari menanami bunga bunga di areal tempat pejiarahannya terang kades.
Kalau untuk bangunan tempat persemayamannya itu di bangun oleh individu, bagi mereka yang kira kira hajat nya terkabul, jadi di bangunlah rumah sederhana, yang di balut dengan kain warna hijau dan kain putih, di tempat itu juga sering kita temui cermin, sisir rambut, sirih, rokok, buah buahan, bunga, yang selalu baru di antar sebagai tanda syukur atau persembahan bagi yang mempercainya ujarnya.
Saat ini hal berjiarah seperti itu sudah di anggap, sebagai bersekutu dengan gaib, karena semua kita sudah punya agama. Namun ada saja pejiarah yang datang dari luar kota seperti Medan, Deli Serdang dan kota lainnya.
Mungkin kedepannya nanti kita bisa membedakan bersekutu dan menghormati warisan leluhur kita seperti di Bali kata Kades.
Disaat ingin mengetahui sedikit sejarah Puteri Hijau yang ceritanya adalah saudari dari Meriam, Kades mengarahkan ke salah satu pengetua adat yang ada di desa tersebut, namun saat wartawan menghampiri seorang lelaki yang mengaku sudah berumur 70 tahunan tersebut, mengaku, sudah tidak tau lagi ceritanya, saya sudah tua, sudah banyak lupanya tanya ke yang lain saja ujarnya, namun ketika tanya ke yang lain, tetap mengarahkan ke lelaki tersebut, akhirnya tim media tidak dapat cerita langsung dari warga terkait puteri hijau walau sebenarnya sudah banyak cerita yang berseliweran di Internet.
Reporter : ERI NANGIN