TIGAPANAH KARO,Indonesia24.co|Peran Desa sangat penting dalam menjaga warisan leluhur karena desa yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Desa juga yang sangat paham dengan situasi warganya. Sehingga ketika Media Online Indonesia24.co bersama Tim mengunjungi Desa Suka Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo Pada Rabu, (18/12/2024) merasa terharu dan salut ketika menemui Kepala Desa Suka Rahmadi Agung Ginting di Kantor Desa sekitar pukul 14.00 WIB.
Pasalnya saat wawancara Kepala Desa Terlihat begitu semangat menyampaikan kegiatan Ndikkar dan sesekali ingin meneteskan air mata saat menyampaikan kegiatan Disabilitas di desanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kades menjelaskan, selain kegiatan pembangunan desa dengan skala prioritas seperti pengerjaan insprastruktur, Ketapang, Stunting dan kegiatan lainnya, di desa ini juga masih melestarikan bela diri karo yaitu Ndikkar Karo.
Ndikkar karo merupakan salah satu bela diri silat yang murni di wariskan oleh leluhur karo, setiap gerakannya mempunyai jurus mematikan namun di bungkus dengan gerakan berbentuk tarian yang mempunyai makna tersendiri.
Ndikkar adalah seni bela diri yang mempunyai ciri khas tersendiri yang terlihat unik dan berbeda dengan seni bela diri lain yang ada di Indonesia.
Ndikkar Karo sudah di aktifkan mulai sekitar tahun 2018 , dan sampai saat ini masih aktif di latih oleh Edi Sahputra Ginting, di beri nama Ndikkar Belah Purnama Desa Suka.
Saat ini anggotanya sudah ada berkisar 70 orang.
Nddikar ini sudah sering ikut tanding ke berbagai daerah dan berbagai prestasi sudah di raih. Di acara acara besar di Kabupaten Karo juga selalu ikut ambil bagian seperti HUT RI, HUT Kabupaten Karo dan Kerja Tahun Desa dan hari besar lainnya.
Pemerintah Desa Sangat mendukung kegiatan tersebut. Kita menyediakan tempat latihan di Jambur Desa dan khusus untuk pelatih kita memberikan honor bulanan dari dana desa sehingga yang ingin berlatih tidak di pungut biaya alias gratis, kecuali pakaian latihannya dan fasilitas latihan yang di butuhkan.
Ada juga yang ikut latihan beberapa orang dari desa sekitar seperti desa Lambar dan desa tetangga jelas Kades.
Hari latihan setiap hari Senin dan Kamis pukul 15.00 WIB, Ada juga yang ikut latihan beberapa orang dari desa sekitar seperti desa Lambar dan desa tetangga. Kita sudah bergabung juga dengan KONI ( Komite Olahraga Nasional Indonesia) Kabupaten Karo dan sudah pernah menjadi tuan rumah pertandingan Silat antar Kabupaten katanya.
“Disini saya sedikit berharap perhatian Pemkab ( Pemerintahan Kabupaten) Karo, mari sama – sama kita lestarikan budaya warisan leluhur kita karena saat ini Ndikkar sudah mulai punah”, ucapnya.
Selain Ndikkar ada kegiatan yang saya anggap sangat penting kata Kades, Didesa ini juga ada yang namanya Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM) bagi penyandang Disabilitas.
Disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif.
Di desa ini ada sekitar 25 penyandang Disabilitas, dan kita sudah ada kader kader yang di biayai pemerintah desa sekedar insentif untuk memperhatikan anak Disabilitas dengan melatih dan mengasah bakat mereka.
Ternyata mereka punya ketrampilan yang cukup baik terlihat saat mereka menunjukkan bakatnya.
Saya kadang meneteskan air mata saat melihat mereka sedang bergembira saat di kumpulkan bersama.
Dari hasil binaan para kader sudah ada beberapa hasil kreasi mereka seperti, membuat kain pel, sabun pencuci piring, minyak urut tradisional, montir Televisi dan lainnya.
Kita Pemdes dan masyarakat membantu memasarkan hasil kreasi sebagai bentuk support kepada mereka. Baru baru ini pada tanggal 11/12 kemarin kita buat acara Natal mereka di desa ini, juga sebagai bentuk motivasi dan kepedulian kita.
Saya sangat terharu ketika melihat mereka bahagia kata kades terlihat matanya berkaca kaca ketika membayangkan momen tersebut.
Kades menyampaikan, program perhatian terhadap anak Disabilitas ini sudah mulai tahun 2018 lalu setelah satu tahun saya menjabat sampai sekarang. Saya ingat dulu di seluruh Indonesia hanya dua ( 2) Desa yang di panggil oleh Pemerintahan Pusat, Pemdes yang memberikan perhatian kepada anak Disabilitas satu dari Desa Nusa Tenggara Timur, dan Satu lagi dari Desa Suka.
Kalau saat ini sudah ada 6 ( Desa) yang di panggil di seluruh Indonesia, kita bersyukur sudah mulai bertambah kata kades.
Terkait program Bumdes ( Badan Usaha Milik Desa) Kades Menjelaskan sudah berjalan, baru baru ini kita adakan pembuatan pupuk kompos tutupnya.
Sementara Kadis DPMD Data Martina Br Ginting saat dikonfirmasi sangat mengenal Sanggar Seni Bela Diri Ndikkar Belah Purnama Desa Suka dan mengapresiasi sanggar tersebut, ini perlu terus dilestarikan, ini aset budaya Karo, kita sangat mendukung budaya kearifan lokal.”Pungkasnya.
Reporter: ERI NANGIN.