SIMPANGEMPAT KARO,)Desa Lingga Kecamatan Simpang Empat adalah salah satu desa yang menjadi daerah tujuan wisata di Kabupaten Karo yang terletak, 5 KM ( Kilo Meter) dari Kabanjahe ibu kota kabupaten Karo. Lingga merupakan perkampungan Karo yang unik, memiliki rumah-rumah adat yang diperkirakan berumur 250 tahun, tetapi kondisinya masih kokoh. Rumah adat Karo ini tidak memiliki ruangan yang dipisahkan oleh pembatas berupa dinding kayu atau lainnya.
Keunikan rumah adat Karo dalam membangun tidak menggunakan paku, tapi susunan kayu beratap ijuk dan di ujung atap ada simbol tanduk kerbau serta konon dalam membangun rumah adat ini harus dengan cara bergotong royong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain Rumah adat, ada juga museum, di jaman dulu, dan sebaginya. Juga masih ada Griten, Geriten juga berbentuk seperti rumah adat, tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi. Ada peninggalan Lesung, Lesung adalah bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk zaman dahulu untuk menumbuk padi, dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada zaman dahulu belum ada mesin gilingan seperti saat ini.
Ada juga Sanggar Budaya dan Komunitas Budaya, seperti sanggar Nggara Simbelin, yang menyediakan alat tradisioanal, seperti kulcapi keteng – keteng, tari tradisional, dan hal yang berkaitan dengan Kebudayaan.
Kepala Desa Lingga Servis Ginting, saat di wawancara di desa lingga pada Senin, (16/12/2024) sekira pukul 10.00 WIB, mengatakan, saat ini pengunjung wisatawan mancanegara sudah berkurang dan jarang, namun wisatawan lokal masih ada beberapa yang datang. Selain wisatawan banyak juga mahasiswa dan rombongan pelajar yang berkunjung melihat situs budaya di desa ini.
Selain Rumah Adat, Museum, Sanggar Budaya, banyak juga makam – makam bersejarah yang sering di kunjungi seperti makam sibayak lingga, makam Teuku Syekh Lau Bahun dan situs kerajaan sibayak lingga ujarnya.
Namun untuk menjaga kelestarian budaya peninggalan leluhur ini, kami juga berharap ada uluran tangan dan bantuan dari pemerintah kabupaten khususnya. Seperti pemugaraan rumah adat misalnya kami pernah mengusulkan ke dinas pariwisata namun dinas tersebut bisa membantu kalau rumah adat tersebut di serahkan kepada pihaknya, namun pemilik lahan tidak bersedia untuk menyerahkannya ujarnya.
Salah satu warga Sinulingga (50) saat di temui di sekitar rumah adat, di bawah pohon Kamboja yang sudah berumur ratusan tahun mengatakan, Desa ini sangat banyak menyimpan sejarah, baik budaya dan kepercayaan jaman dulu, desa ini sangat unik dan banyak menyimpan kisah dan sejarah katanya.
Reporter: ERI NANGIN