Sidikalang – Indonesia-24.com
Dua guru dan tiga murid SMK HKBP, Sidikalang, Kabupaten Dairi baru baru ini dikirim melakukan study banding ke negara Kangguru, tepatnya sekolah Grace Lutheran College Bribane Australia
Kepala Sekolah SMK HKBP Sidikalang Drs. Junjungan Aritonang dan O Sinambela, S.pd ( guru ) beserta 3 muridnya, Gisella G.Bintang kelas XII AKL, Melati Simanjuntak Kelas XI MPLB dan Bonar Andreas Hutagaol Kelas XI TKJ melakukan studi banding ke negara Australia selama seminggu.
Selama satu minggu di GLC Brisbane Australia siswa HKBP diajak masuk ke kelas berbaur dengan siswa yang disana. Sementara guru melakukan pertemuan dengan orang orang petinggi sekolah disana “diajak kerja sama bagaimana memanajemen sekolah secara baik.
Kepala sekolah SMK HKBP Sidikalang Drs. Jungjungan Aritonang dan O. Sinambela kepada Wartawan, Senin (11/11) di ruang kerja menjelaskan study banding ke negara Australia merupakan bentuk kerjasama kedua belah pihak telah dikakukan selama ini.
“ Selama ini kerja sama antar GLC Brisbane Australia dan SMK HKBP Sidikalang, sudah sering dilakukan kunjungan timbal balik guru dan murid antar dua sekolah sering dilakukan setiap tahunnya. Dan pada tahun 2023 lalu guru dan murid GLC Brisbane Australia ke SMK HKBP, Sidikalang” ujarnya.
Sementara untuk biaya tiket pesawat perjalanan maupun biaya penginapan maupun makan selama mereka berada di Australia disebutkan Kepala Sekolah SMK HKBP Sidikalang ditanggung oleh sekolah GLC Barisan Lutheran.
Murid kurang Berkecukupan Bisa Ke Australia Study Banding
Ketika ditanyakan kriteria bagaimana murid bisa ikut serta study banding ke negara Australia? Drs. Junjungan Aritonang yang telah sering bolak balik ke negara Australia maupun negara Jerman menjawab murid yang kurang berkecukupan ekonomi bisa asal pintar, mampu berbahasa inggeris dengan baik dan bekomunikasi secara baik mereka bisa study banding ke luar negeri khususnya negara Australia dan mungkin Jerman, ujarnya.
Selain itu Kepala sekolah SMK HKBP Sidikalang ini menjelaskan muridnya terpilih study banding ke luar negeri bukan hanya khusus beragama Kristen saja namun yang non Kristen.
Sesuai nama sekolah yang berbasis agama disebutkan Junjungan Aritonang, SMK HKBP merupakan sekolah umum dan ada juga murid non Kristiani belajar menuntut ilmu di sekolahnya
“ semua murid dari agama apapun berkesempatan ikut berangkat ke negara Australia untuk study banding namun mesti memenuhi kriteria yang telah ditetapkan khususnya bisa berkomunikasi dengan bahasa Inggeris secara baik” tegasnya (Ginting)