LANGKAT Indonesia24.co|Desa Sei Limbat, yang terletak di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, sedang gencar berbenah untuk memperkuat ketahanan pangan dan mencegah stunting di wilayahnya. Langkah ini sejalan dengan prioritas pemerintah dalam menciptakan generasi sehat dan tangguh, terutama di wilayah pedesaan yang masih rentan terhadap masalah gizi dan kesehatan.
Ketahanan Pangan sebagai Pilar Pembangunan Desa
Ketahanan pangan adalah fondasi utama dalam membangun desa yang sehat dan mandiri. Di Sei Limbat, upaya ketahanan pangan diwujudkan melalui pemanfaatan lahan pertanian desa secara optimal.
Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa kebutuhan pangan dasar, seperti beras, sayuran, dan protein hewani, dapat tersedia dan diakses dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat desa.
Selain itu, pemerintah desa juga menginisiasi kegiatan-kegiatan berbasis komunitas, seperti pelatihan pertanian terpadu dan teknik pengolahan hasil panen.
Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan warga dalam bercocok tanam, tetapi juga membekali mereka dengan ilmu untuk menghasilkan produk pangan yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.
Langkah-langkah ini akan membantu warga desa tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan harian mereka, tetapi juga membangun kemandirian yang kokoh.
Pencegahan Stunting sebagai Prioritas Kesehatan
Stunting atau kekerdilan pada anak menjadi salah satu perhatian utama di Sei Limbat.
Kekurangan gizi kronis yang menyebabkan stunting dapat menghambat perkembangan fisik dan kognitif anak, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa depan.
Menghadapi tantangan ini, desa Sei Limbat berkolaborasi dengan pihak puskesmas dan dinas kesehatan untuk memberikan pemahaman dan pendampingan kepada para orang tua, terutama ibu hamil dan ibu yang memiliki balita.
Program posyandu yang aktif menjadi salah satu langkah pencegahan stunting yang efektif.
Di posyandu, orang tua bisa memantau pertumbuhan anak dan mendapatkan informasi tentang asupan gizi yang tepat. Selain itu, berbagai penyuluhan terkait pola makan sehat, pemberian ASI eksklusif, dan pentingnya sanitasi juga diberikan secara rutin.
Upaya pencegahan stunting ini menunjukkan komitmen desa Sei Limbat dalam menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas.
Kolaborasi dan Peran Aktif Masyarakat
Kesuksesan program ketahanan pangan dan pencegahan stunting di Sei Limbat tidak terlepas dari dukungan penuh masyarakat.
Warga desa yang terlibat secara aktif dalam program-program ini merasa bahwa mereka tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga bagian penting dari perubahan yang sedang berlangsung.
Pada kesempatan kali ini desa Sei Limbat berkolaborasi dengan Bingkai Budaya Indonesia, sebuah lembaga dengan penguatan berbasis kearifan Lokal.
Kegiatan ini akan dilakukan dalam waktu dengan k pelatihan pengolahan makanan bagi masayarakat dengan menggunakan bahan-bahan komoditi lokal.
Namun sebelum sampai pada tahapan pelatihan, tim Bingkai Budaya Indonesia Angga Pradana, S. Pdi selaku Manager Program dan tim Jhoni Muda Pratama Barus, SH, Alexander Chrisse Ginting Munthe, S.Pd, C.CT, melakukan survey dan penelitian singkat.
Agar apa yang menjadi tujuan pelatihan ini dapat benar-benar menyetuh dimasyarakat.
Selain itu, dioasca kegiatan nantinya tim Bingkai Budaya Indonesia juga akan memberikan desain sosial kepada pemerintahan desa Sei Limbat, agar apa yang menjadi catatan dalam desain ini bisa menjadi acuan untuk pembangunan desa dimasa depan.
Ariadi selaku kepala Desa Sei Limbat dan Sekertaris desa Sei Limbat Marlia Isdayanti menyambut baik tujuan pelatihan tersebut, pemerintahan desa Sei Limbat, kegiatan ini nantinya sebagai perkuatan untuk bisa membangun sumber daya manusia desa yang siap menghadapi tantangan zaman, terkhusus mengahadapi masalah pangan dan stunting.
Sei Limbat sebagai Inspirasi bagi Daerah Lain.
Upaya Sei Limbat dalam meningkatkan ketahanan pangan dan menekan angka stunting diharapkan bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia, khususnya di wilayah Sumatera Utara.
Dengan memanfaatkan potensi desa dan melibatkan masyarakat, desa-desa lain dapat menciptakan ekosistem pangan yang tangguh dan menyiapkan generasi yang lebih sehat.
Ini bukan hanya langkah untuk hari ini, tetapi juga investasi penting bagi masa depan bangsa.
Reporter :Eri Nangin.