Banda Aceh – Ada yang menarik saat pagelaran debat yang di selenggarakan oleh KIP Aceh, Jumat 25 – Okteber – 2024 yang di siarkan oleh salah satu stasiun TV Swasta Nasional.
Dimana pada debat tersebut kedua kandidat memberikan porsi tersendiri untuk seluruh warga Aceh yang menyaksikan, tak terkecuali masalah masalah kewajiban membaca Alquran sejak dini dan temuan tambang bermasalah menjadi blunder di acara debat tersebut.
” Dengan menonton Debat semalam, Alhamdulillah kebimbangan kami terjawab, kami dapat merasakan siapa yang sangat peduli terhadap rakyat dan khususnya santri Dayah, jadi pilihan politik kami untuk 02 “, Ucap Afdhal salah satu santri Dayah di Aceh kepada awak media, Sabtu (26/10).
Menurutnya, pendidikan mengaji sejak dini bukan saja kewajiban ulama, namun harus sepenuhnya menjadi tanggung jawab umara dan penekanan pelaksanaannya, jangan sampai sudah besar dan saat diuji baca Alquran di depan umum tidak bisa, kan jadi malu, masak calon pemimpin tidak bisa ngaji, Ironi Afdhal mencontohkan.
Disini saya melihat pasangan 02 sangat serius dengan pelaksanaan kewajiban Syariat Islam untuk segenap warga Aceh.
“Pasangan no 02 sangat lugas dalam penyampaian, karena tidak memiliki rekam jejak masalalu, belum lagi masalah temuan tambang bermasalah dalam pemerintahan Aceh saat ini, jadi dengan melihat tayangan debat ini, keputusan politik kami sudah bulat, Muallem – Dek Fat adalah pilihan, apalagi dek Fadh adalah mantan santri Dayah, tentu sangat memahami nasib anak Dayah nantinya.
Sementara saat dihubungi terpisah oleh media ini, Ketua Posko Pemenangan Satri Jeumala Center Muallem – Dek Fadh, melalui Juru Bicara Media Jeumala Center, Chairan Manggeng memberikan apresiasi kepada sahabat santri Dayah yang ada di Aceh atas pilihannya setelah menonton tanyangan debat semalam.
” Kita sudah melihat baik dari Gestur, Narasi dan Diksi yang di kemukakan oleh pasangan 02, Muallem – Tgk Fadhlullah (Dek Fadh) pada panggung depat semalam sangat mengesankan kita,Mereka menguasai panggung tersebut, kekompakan Muallem – Dek Fadh serta dalam menjawab segala pertanyaan dari 01 sangat rileks serta cair, terkesan lebih bebas dan leluasa karena tidak memiliki rekam jejak masa lalu yang membuat 02 Agat takut takut dalam menangkis serangan diberikan kepadanya “, Tutur Alumni Dayah Jeumala A’mal ini.
Jadi kalau hari ini seluruh santri memberikan vote politiknya ke pasangan 02 ya sangat wajar, karena Dek Fadh adalah sejatinya santri dari yang berasal dari salah satu Dayah ternama di Aceh dan programnya jelas, ada program kartu santri serta beasiswa santri nantinya serta JKA yang berkelanjutan untuk masyarakat Aceh.
Jadi dengan menyaksikan debat semalam, pertanyaan 02 sangat menohok, apalagi masih banyak persoalan persoalan masalalu yang di tinggalkan oleh beliau saat Pj dulu belum tuntas hingga saat ini.
Jadi, pilihan sudah ada pada seluruh rakyat Aceh, tinggal tanggal 27 mendatang di eksekusi di bilik suara, pasangan Muallem dan Dek Fadh menjadi pilhan kita dalam mewujudkan Baldatun thaibatun warabur Ghafur, terima kasih untuk seluruh Masyarakat Aceh, Tutup Jubir memberikan apresiasi. [Tim IWO Se Aceh]