KARO,Indonesia24.co|Aku tidak begitu dekat dan kurang mengetahui bagaimana kehidupan dan sepak terjang sang Jurnalis Almarhum Rico Sempurna Pasaribu (47),dan kami juga tidak pernah berdiskusi atau berbincang lama,keseharian kami hanya ketemu tegur sapa,dan malah lebih banyak ketemu dengan bahasa syarat,saling tersenyum.
Sebelum terbakar aku juga tidak tau kalau rumah yang sekaligus tempat usaha itu,milik bang Sempurna Pasaribu,malah aku mulai melihat berita almarhum,saat mereka mulai menyoroti terkait dugaan ilegal logging,berita yang beliau goreskan memang betul betul terarah dan tajam dan menguasai akar permasalahan.
Aku juga sempat melihat berita beliau saat menyoroti terkait penyakit masyarakat,judi dan narkoba,dan menurut teman-teman jurnalispun kalau bang Sempurna Pasaribu dulu sudah melanglang buana dalam dunia Jurnalistik, dan sempat vakum,baru akhir-akhir ini kembali aktif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat aku melihat puing-puing sisa-sisa reruntuhan bekas bangunan yang sudah dilalap Sijago merah,terlintas di benakku membayangkan kalau rumah ini lagi utuh dan hanya terbuat dari papan yang bisa dikatakan tidak kokoh, dan secara akal sehat pasti sangat mudah dibobol, kok bisa ya Abang kami ini terpanggang didalam bersama istri,anak dan cucunya,perih hati ini membayangkan gimana ya perjuangan mereka saat kobaran api menyala nyala ?,seandai apinya dari sini, kenapa bang Sempurna Pasaribu tidak lari kesana bersama keluarga,seandai dari sana, kok nggak kesana ?.” Itulahlah yang tergiang dalam pikiranku.
Terlelap tertidur ? Ah ini kan bangunan dari papan,langsung panasnya terasa, dan bangunan ini pun kecil,mustahil tidak langsung terbangun,jadi kalau asumsi masyarakat luas ini terbakar atau dibakar, ini sangat logika,dan kita tidak bisa pungkiri.
Tragis memang,betul-betul miris,membayangkan sang istri sedang mengandung,berarti ada lima nyawa yang melayang dan meninggal secara naas.
Saat Pak Kapolda Sumatera Utara berkunjung untuk belasungkawa ke Rumah Keluarga korban,anak Alm. Rico Sempurna Pasaribu, yang juga Ibu dari Alm. Louin Situngkir,yakni Eva Melani Pasaribu memohon bantuan dan minta tolong,ingin berbicara 4 mata dengan Kapolda,ada apa ya ???.”
Semoga ada titik terang dan petunjuk yang bisa kita dapatkan dan cerita sesungguhnya tentang musibah ini terungkap,kalau benar memang murni kelalaian,semoga Almarhum Sempurna Pasaribu dan keluarga tenang bersamaNya,tapi bila ada unsur kesengajaan, ini sungguh kejam dan APH harus benar benar bekerja keras,dan kami juga tidak akan tinggal diam.
Kami keluarga besar Media Indonesia24.co berduka dan sangat berduka,dan doa kami semoga diterima disisiNya dan keluarga kuat,tabah dan sabar.
Selamat Jalan bang Sempurna Pasaribu, selamat jalan Kak Efrida Br Ginting,selamat jalan nakku Sudi Pasaribu dan anak kami Louin Situngkir,tenanglah bersama Bapa di Surga,kepergian kalian pasti akan terungkap dan terkuak.
Laporan : Rani Tukkir