Nias Barat, Ada pemandangan berbeda di Aula Aekhula Kantor Bupati Nias Barat, Selasa (29/8/2023). Ruangan yang biasa digunakan untuk kegiatan coffee morning Bupati dan para jajarannya, dipenuhi oleh wajah-wajah berbeda dari biasanya, namun tidak asing bagi pemerintahan Kabupaten Nias Barat. Ya, ruangan tersebut digunakan untuk pembekalan kepada wartawan dari berbagai media di Nias Barat guna meningkatkan kemanpuan dan pemahamannya terkait tugas sebagai wartawan.
“Hubungan media pers dengan Pemkab selama ini berjalan harmonis. Tapi kemampuan teman-teman wartawan lokal ini dalam menyampaikan informasi ke publik masih harus terus ditingkatkan. Harapan kami, melalui pembekalan yang disampaikan berbagai pihak yang kompeten bisa menambah wawasan, karena insan pers ini juga sangat berperan untuk membangun kepercayaan publik, mendukung pemerintah melaksanakan tugas dengan baik dan amanah,” ungkap Bupati Nias Barat, Khenoki Waruwu dalam kesempatan tersebut.
Senada dengan Bupati, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Sonifati Zebua mengatakan, salah satu kendala terberat untuk menyampaikan informasi ke publik lantaran kurangnya kreatifitas dalam menulis berita dengan baik. Sehingga, baik rekan wartawan atau pun sumber daya manusia di Dinas Kominfo membutuhkan pembekalan, agar bisa menulis dengan baik, menyampaikan pesan ke publik dan mudah dicerna masyarakat luas.
“Bukan hanya kemampuan wartawan lokal yang butuh ditingkatkan. Tapi kami dari Dinas pun perlu membekali diri, agar kami juga bisa mengedukasi masyarakat lewat informasi yang kami sampaikan,” kata Soni.
Lebih lanjut Soni menjabarkan, selain kendala kualitas SDM, infrastruktur di Dinas Kominfo yang dipimpinnya memang sangat minim. Sehingga kurang berkembang kreatifitas lantaran alat yang tidak menunjang.
“Bukan cuma alat kamera saja yang seadanya, ruangan untuk podcast, ruangan kantor pun kami prihatin. Kami hanya memiliki modal semangat, meski seminim mungkin tapi ada Dinas Kominfo dari daerah lain yang datang belajar ke tempat kami. Lewat pembekalan kapasitas ini, kami juga ingin mendapatkan kesempatan agar paham bagaimana menulis yang baik dan benar,” ungkap Soni.
Sementara itu, dari 30 orang insan wartawan yang hadir, semua mengakui belum memahami bagaimana menulis yang benar sesuai kaidah jurnalistik. Seperti apa berita yang beribang, bagaimana berita yang objektif, seperti apa itu indenpensi wartawan. Bahkan pertanyaan yang diajukan masih layaknya pewarta yang baru dua bulan mengenal dunia pers. Akan tetapi dalam mengikuti pembekalan yang disampaikan pemateri Nelly Waruwu, semua wartawan yang hadir sangat bersemangat.
“Sunggu banyak yang tidak kami pahami, dan baru setelah dapat penjelasan hari ini kami tahu. Kami mau diberikan pelatihan dan pendalaman materi, agar kami bisa menjadi wartawan yang sesungguhnya,” aku Utema Gulo, dari media deteksi.co.
Hal yang sama disampaikan Agusrama Laia dari media mimbarbangsa.co.id, menyampaikan hal-hal mendasar terkait pekerjaan kinerja wartawan belum bisa dipahami dengan baik. Sehingga yang lajim terjadi adalah, rilis dari pemerintah kabupaten masuk ke redaksi, itu saja yang menjadi bahan untuk dipublikasikan tanpa ada mengedepankan croscek apalagi triplecek.
“Kami di Nias Barat ini baru dua orang yang mendapatkan kesempatan untuk ikut uji kompetensi wartawan. Itu pun saya bisa masuk karena ada yang batal gabung waktu itu. Jadi saya pikir agar kami bisa menyampaikan informasi yang baik dan benar, butuh informasi mendasar, tupoksi dan pola kerja wartawan yang sesungguhnya,” pungkas Agus yang baru Februari lalu mendapatkan sertifikasi kompeten level muda di Medan.
emd
