KARO,Indonesia24.co|Berawal dari pertemuan tidak di rencanakan dan tidak diduga,saat Ketua Pokja Kecamatan Berastagi,Rani Wati Br Tukkir dengan salah satu pengurusnya Enny Br Tarigan bersama putranya Adrian si pejuang Hydrocephalus.
Pertemuan ini tepatnya di pagi hari yang cerah,Selasa (11/07/2023 sekirq pukul 9.00 Wib di Warkop Lavenia Jalan Veteran Kelurahan Tambak Lau Mulgab I Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Sumatera Utara.
Ketepatan pada saat itu Ketua Pokja kecamatan Berastagi bersama Pak Dewan Pengawas Komnas PA kabupaten Karo, Erianto Perangin angin sedang sarapan pagi sambil diskusi.
Tiba tiba lewat seorang Ibu yang sedang menggendong anak nya sambil tergesa gesa terlihat di wajah nya kekawatiran yang sangat mendalam dia di temani seorang wanita tua.
Ternyata tanpa sengaja Ketua Pokja melihat mereka..dan dia pun langsung mengenali mereka..dengan spontan ketua Pokja menegur mereka dan bertanya hendak kemana karna sangat terlihat kepanikan di wajah mereka.Dengan tergesa gesa Ibu sipejuang Hydrocephalus ini yang bernama Enny br Tarigan pun menjelaskan bahwa anak nya demam tinggi dan hendak membawa nya berobat ke klinik KITA yang tepat berada di pusat kota Berastagi tak jauh dari Warkop Lavenia tersebut.
Karena melihat mereka tergesa gesa Ketua Pokja pun mempersilah kan mereka tanpa banyak bertanya lagi.
Tidak beberapa lama setelah selesai berobat Mereka pun menghampiri Ketua Pokja dan Dewan Pengawas tersebut.Ketua Pokja pun langsung mempersilahkan mereka untuk duduk dan memesan minuman untuk mereka karena itu adalah pertemuan pertama dengan Eni br Tarigan yang kebetulan salah seorang pengurus Pokja Berastagi.
Setelah berobat Adryan pun sudah terlihat membaik dan Ibunya pun sedikit curhat dengan Ketua Pokja mengenai bagaimana dia memperjuangkan anak nya dengan begitu banyak rintangan..hingga dia pernah berfikir ingin mengembalikan anak nya kepada Ayah kandung nya karna merasa tidak sanggup lagi mengurus nya..dan sempat juga pernah berdoa supaya anak nya ini segera di jemput Oleh Tuhan Yang Maha Esa karena tidak sanggup melihat penderitaan anak nya tersebut.
Apalagi faktor ekonominya tidak mendukung untuk membiayai pengobatan alternatif sianak ,menurut beliau si anak harus setiap Minggu di bawa ke tukang kusuk kalo tidak dia akan rewel dan siibu pun tidak sanggup untuk terus menggendong nya..
Mendengar segala curahan hati Eni br Tarigan tersebut,Ketua Pokja Pun tidak bisa membendung air mata nya dia terisak Isak menangis dan Eni br Tarigan pun ikut menangis..dan ketua Pokja pun memberikan semangat dan beberapa nasehat supaya beliau kuat untuk mengurus anak nya tersebut…
Sebagai Dewan pengawas Erianto Perangin angin pun berpesan kepada beliau untuk tidak berputus asa.
Komnas perlindungan anak siap untuk menjadi tempat bertukar fikiran untuk segala kebutuhan anak tersebut
Diakhir pembicaraan beliau pun mengungkapkan bahwa kendala selama ini adalah ketidak sanggupan nya untuk menggendong anak nya tersebut..karena kalo dilihat dari postur badan sianak yang sudah berusia lebih kurang 6tahun tersebut udah sangat berat untuk digendong…dan dia pun berharap dan berdoa supaya ada donatur yang membantunya untuk membelikan kursi roda untuk anak nya tersebut…supaya sianak tidak digendong kemana pun.
Setelah mencurahkan seluruh isi hati nya …mereka pun berpamitan kepada ketua Pokja dan Dewan pengawas Komnas tersebut…ya kita berharap dan berdoa supaya apa yang diingin kan beliau terwujud.
(ERI/RANIE.S)