KARO,Indonesia24.co|Harga sayur mayur bisa dikatakan belum stabil dan masih sangat rendah harga penjualan sehingga pedagang yang langsung turun ke Tanah Karo membeli sayur mayur belakangngan ini sering merugi.
Hal ini diungkapkan oleh salah satu pedagang yang langsung membeli barangnya ke Tanah Karo, Gloria Wenny Br Sagala,Minggu (02/07/2023) kepada Awak Media di Salah satu warung makan di Desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpangempat Kabupaten Karo Sumatera Utara.
Gloria Wenny sedikit mengeluh karena harga sayur mayur ini belum stabil di Pajak Pasar Induk, saya sering turun mengambil barang kedaerah perladangan terutama kecamatan Merek, seperti baru baru ini saya mengambil sayur mayur dari Petani (Pak Girsang) tapi sampai saat ini saya belum bisa membayar hasil panennya karena penjualan disana merosot sehingga saya merugi.”Ujarnya.
Resiko yang membuat saya malu adalah para petani mendatangi saya ke Pasar Induk untuk meminta uang bayaran barangnya, sementara uang yang ada sama saya sudah terlanjur lagi saya modalkan untuk mengambil sayur mayur berikutnya.ucapnya dengan nada sedih.
Barang ini saya ambil dengan harga tinggi tapi penjualan tidak stabil, kita sangat bermohon ada perhatian dari Pemerintah agar ada kontrol di Pajak sehingga harga bisa stabil dan adanya terobosan sehingga petani dan pedagang bisa tarik nafas lega.”tutupnya.
Ditempat terpisah Awak Media menemui seoang Petani,Holmes Perangin-Angin warga Gg Serasi Lingkungan VII Berastagi mengatakan sudah selayaknya ada antisipasi dan kontrol dari Pemerintah,Harga morat-marit, tidak stabil tapi pupuk dan obat selangit, kita seperti disuruh lebih dari Penjudi, kita disuruh bertani berkualitas dan kuantitas tapi harga selalu diluar batas kan ngeri kita.” Ungkapnya.(ERI)